Langsung ke konten utama

Postingan

TIPE GARDU INDUK #Bagian-3

C.       Gardu Induk Hibrid Gardu Induk tipe hibrid (hybrid system) merupakan tipe gardu induk yang muncul belakang sebagai solusi alternatif. Ada beberapa pengguna yang menginginkan tipe hibrid ini. Pertimbangan – pertimbangan berikut adalah: 1.        Lahan Alokasi lahan yang di gunakan bisa lebih kecil di bandingkan tipe AIS.  Dengan susunan peralatan yang kompak maka alokasi lahan yang dibutuhkan bisa lebih banyak di hemat. 2.        Waktu pemasangan. Salah satu yang menjadi pertimbangan berikutnya adalah waktu pemasangan. Peralatan tipe hibrid ini memiliki durasi pemasangan lebih cepat di banding dengan tipe AIS. Dikarenakan mayoritas komponen di pasang secara prefab. Komponen HV apparatus (CB, CT, CVT, DS, ES) dirangkai di pabrik, sehingga dilapangan hanya tinggal instalasi satu paket HV aparatus tersebut kemudian di hubungkan dengan rangkaian busbar serta dikoneksi rangkaian kontrolnya.   3.        Lokasi Pemasangan GI tipe ini bisa dipasang baik di luar ruang
Postingan terbaru

TIPE GARDU INDUK #Bagian-2

B.       Gas Insulated Substation (GIS) Tipe Gardu Induk ini mengandalkan gas SF6 (Sulfur Hexafluoride). Gas ini mempunyai kemampuan mengisolasi yang sangat baik. Sehingga pada level tegangan tinggi sekalipun penggunaan isolasi gas ini telah menjadi hal yang menguntungkan karena dapat menghemat penggunaan ruang yang sangat signifikan. Gambar: Gardu Induk tipe GIS Semua komponen utama seperti CB, DS, ES, CT, CVT, dan busbar dimasukkan kedalam tabung silinder. Tabung silinder ini kemudian diisi dengan gas SF6 bertekanan. Tekanan gas sf6 harus dijaga sedemikian rupa sehingga tidak terjadi kebocoran. Pengukuran atau pengecekan tekanan gas harus di lakukan secara periodik. Karena sekalipun sudah terdapat alat ukur berupa pressure indikator yang terpasang namun tetap harus dilakukan pemantauan rutin. Karena kunci keamanan operasi gardu induk ini benar-benar mengandalkan gas sf6 dengan tekanan tertentu sesuai rekomendasi pabrik yang harus di jaga terus menerus. Gardu Induk tip

TIPE GARDU INDUK #Bagian-1

Pada umumnya gardu induk tegangan tinggi (GITT) dan ekstra tinggi (GITET) terdiri dari dua tipe yang umum di gunakan. Yaitu, tipe Air Insulated Substation dan Gas Insulated Substation. Namun demikian belakang muncul tipe tambahan yaitu tipe Hibrid. Apa dan bagaimana mengenai tipe-tipe tersebut, selanjutnya kami jelaskan sebagai berikut: A.       Air Insulated Substation (AIS) Type ini adalah tipe yang paling banyak di gunakan di Indonesia. Karena sebagaimana namanya, tipe gardu induk ini mengandalkan isolasi udara, itu sebabnya gardu ini di sebut dengan Air Insulated Substation. Komponen HV apparatus (CB, DS, dll) terpasang secara sendiri-sendiri dengan dihubungkan oleh konduktor aluminium ataupun menggunakan tube conductor. Gambar CB pada GI tipe AIS  Gambar DS pada GI tipe AIS Gambar CVT dan LA pada GI tipe AIS Tipe ini banyak di pilih dengan pertimbangan harga pembangunannya paling murah di banding tipe yang lain. Disamping harga, hal lain yang men

LEVEL TEGANGAN GARDU INDUK

Di Indonesia ada beberapa level tegangan yang di gunakan pada gardu induk. Hal ini umumnya didasari pada standar yang menjadi acuan yaitu SPLN. Standar SPLN sendiri sebenarnya mengacu pada Standar Internasional – IEC (International Electrotechnical Commission). Adapun level tegangan yang umum di gunakan pada Gardu Induk di Indonesia ditunjukan pada tabel berikut ini. Gardu Induk dengan level tegangan 70kV umumnya di pergunakan di sistem jaringan yang berada di luar Jawa. Di area Jawa sendiri level GI 70KV ini dulunya memang banyak di pasang. Hanya saja dengan semakin berkembangnya dan meningkatnya kapasitas beban maka keberadaannya sudah makin sedikit dikarenakan tergantikan dengan sistem tegangan yang lebih tinggi (150 dan 500kV). Dan banyak dari GI 70kV yang akhirnya di relokasi keluar Jawa agar peralatannya masih bisa digunakan di wilayah jaringan lain yang masih sesuai peruntukannya. Di luar Jawa, yang masih banyak menggunakan GI 70KV antara lain Sulawesi, Kalimanta

PENGENALAN GARDU INDUK

Gardu Induk adalah salah satu bagian dari sistem tenaga listrik. Gardu Induk berfungsi sebagai pusat pembagi antara pembangkit listrik dengan pusat – pusat beban melalui sistem transmisi tenaga listrik. Gardu Induk mempunyai peran yang sangat penting mengingat saat ini peningkatan kebutuhan tenaga listrik melonjak sangat besar. Hal ini memang di pengaruhi oleh bermunculannya pusat-pusat beban baru seperti Kawasan Industri, Pusat-Pusat Komersial, dan berbagai fasilitas infrastruktur yang bertumbuh di berbagai wilayah. Melalui GARDU INDUK penyaluran daya listrik dapat disalurkan ke berbagai daerah, wilayah atau fasilitas industri dan infrastruktur yang membutuhkan pasokan daya listrik yang besar. Sudrajat Aryadi Email: Sudrajat.aryadi@gmail.com

SALAM PEMBUKA

NDKDC GARDU INDUK,  NDKDC adalah Nusantara Dahsyat Knowledge Development Center. Sebuah komunitas dan sarana pengembangan pengetahuan serta skill bagi anak bangsa. NDKDC mempunyai misi mengembangkan wawasan dan keahlian guna meningkatkan kemampuan anak bangsa sehingga mampu menjadi insan profesional di bidangnya masing-masing. NDKDC GARDU INDUK, adalah merupakan bagian dari unit NDKDC yang fokus sebagai pusat informasi keilmuan khususnya ilmu dan sarana sharing mengenai GARDU INDUK. Blog ini di set up  bagi para pelajar maupun praktisi kelistrikan yang ingin mengenal apa itu GARDU INDUK, apa saja komponen didalamnya, apa saja fungsi-fungsi kompenen didalamnya dan juga sebagai update perkembangan terbaru baik dari sisi pengembangan alat maupun teknologi yang berkembang. Informasi yang di sampaikan dalam blog ini merupakan hasil dari pengembangan pengetahuan yang didapat melalui berbagai literatur baik berbasis teori, maupun referensi praktis yang diangkat dari berbagai katal