Pada umumnya gardu induk tegangan
tinggi (GITT) dan ekstra tinggi (GITET) terdiri dari dua tipe yang umum di
gunakan. Yaitu, tipe Air Insulated Substation dan Gas Insulated Substation.
Namun demikian belakang muncul tipe tambahan yaitu tipe Hibrid. Apa dan
bagaimana mengenai tipe-tipe tersebut, selanjutnya kami jelaskan sebagai
berikut:
A. Air
Insulated Substation (AIS)
Type ini adalah
tipe yang paling banyak di gunakan di Indonesia. Karena sebagaimana namanya, tipe
gardu induk ini mengandalkan isolasi udara, itu sebabnya gardu ini di sebut
dengan Air Insulated Substation.
Komponen HV apparatus (CB,
DS, dll) terpasang secara
sendiri-sendiri dengan dihubungkan oleh konduktor aluminium ataupun menggunakan
tube conductor.
Tipe ini banyak di pilih dengan pertimbangan
harga pembangunannya paling murah di banding tipe yang lain.
Gambar CB pada GI tipe AIS
Gambar DS pada GI tipe AIS
Gambar CVT dan LA pada GI tipe AIS
Disamping harga,
hal lain yang menguntungkan adalah kemudahan dalam hal perawatan. Karena dengan
susunan HV Apparatus/komponen tegangan tinggi yang terpisah-pisah maka
perawatan berkala seperti perbaikan dan pengujian individual dapat di lakukan
secara leluasa. Dalam situasi darurat dimana salah satu komponen seperti
Current Transformer (CT) mengalami kerusakan maka dengan mudah bisa di lakukan
penggantian hanya pada komponen tersebut. Berbeda halnya dengan tipe gas yang
jika terjadi kerusakan dan di perlukan penggantian maka selubung gas harus di
bongkar terlebih dahulu sehingga komponen yang lain akan ikut terdampak.
Gambar Gardu Induk Tipe AIS yang sedang dilakukan perawatan
Hanya saja
sebagaimana diketahui dikarenakan tingkat isolasi udara lebih rendah di banding
gas maka hal ini menyebabkan area yang di butuhkan untuk menjaga tingkat
isolasi antar fasa dan fasa dengan tanah menjadi lebih panjang.
Berlanjut ke bagian-2
Sudrajat Aryadi
sudrajat.aryadi@gmail.com
sudrajat.aryadi@gmail.com
Komentar
Posting Komentar